Mengingat Masa Kecil dengan Berkunjung ke Salon Pembersih Telinga di Jepang
Kalian pernah dengar atau tahu salon pembersih telinga?mungkin sebagian dari kita belum tahu kan. Tapi di Jepang, Salon Pembersih Telinga merupakan salah satu bisnis yang paling popular. Apa tidak salah dengar? Salon pembersih telinga?
Ya, orang Jepang biasa mengaitkan kegiatan membersihkan telinga dengan masa kecil bersama ibu mereka. Maka dari itu, banyak dari mereka yang bersedia membayarkan sejumlah uang untuk mengenang kembali masa kecilnya dengan mendatangi salon pembersih telinga.
Sejak Jepang memutuskan untuk menderegulasi pembersihan telinga sebagai profesi medis, ratusan salon pembersih telinga mulai bermunculan di seluruh penjuru negeri. Sebagian besar pelanggan adalah laki-laki yang ingin menghilangkan stres dari tekanan hidup sehari-hari dan ingin mengingat kembali kenangan masa lalu saat kepala mereka berada di pangkuan ibu untuk dibersihkan telinganya.
Kebanyakan dari mereka menyatakan perawatan tersebut membuat mereka begitu santai sampai-sampai bisa jatuh tertidur saat telinga mereka dibersihkan. Suasana yang mereka peroleh di salon sangat nyaman, dimana mereka dilayani oleh wanita pembersih telinga yang mengenakan kimono di dalam ruang bergaya tradisional Jepang yang dialasi oleh tikar tatami.
Wanita yang ingin bekerja di salon pembersih telinga pun tidak bisa sembarangan. Mereka harus menjadi master dari "mimikaki" (alat pembersih telinga tradisional) dan dapat membuat pelanggan merasa nyaman dan santai. Mereka harus menjalani kursus selama 1 minggu untuk memperoleh keterampilan yang sesuai.
Mereka harus mengetahui berapa banyak jumlah lilin telinga (biasanya kita sebut sebagai kotoran telinga) yang harus dihilangkan, karena lilin telinga berfungsi untuk melindungi dan melumasi saluran telinga dan memiliki sifat sebagai antibakteri dan antivirus.
Menurut manajer salah satu salon, banyak orang yang meminta pekerja wanita untuk meniup telinga mereka untuk menghilangkan debu yang tersisa.